Bible Study
Angel-GSA (10): Spiritual Realm Principles
23 November 2024  
  6 min baca

Kita perlu memiliki pengertian yang benar tentang berkat dan kutuk. Seringkali kita berpikir bahwa kutuk dan berkat adalah masalah kondisi. Kita berpikir bahwa kutuk adalah keadaan ketika kita bangkrut, sakit, banjir masalah, terlilit hutang dan lain-lainnya yang dalam tanda kutip "buruk". Sedangkan sebaliknya kita meng-konotasi-kan kata berkat dengan hal-hal yang "baik" di mata manusia seperti pangkat, promosi, kesehatan, kekayaan, harta benda melimpah, dan lain-lain.

Padahal sebenarnya, berkat dan kutuk bukanlah suatu kondisi atau keadaan hidup. Kutuk dan berkat merupakan posisi kita hadapan Tuhan. Maka saya sering ajarkan dan akan terus ingatkan bahwa kutuk adalah segala sesuatu yang membuat kita jauh dari Tuhan, sedang sebaliknya, berkat merupakan segala sesuatu yang mendekatkan kita pada Tuhan. Berkat memposisikan kita untuk semakin dekat dengan Tuhan sedangkan kutuk membuat kita menjauh dari Tuhan.

Maka cara termudah untuk merubah hal buruk menjadi berkat adalah menghadapi kondisi tersebut dengan semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Seperti Daud, dalam keadaan terjepit, dia semakin mengatkan kepercayaannya kepadda Tuhan, Allahnya.

1 Samuel.30:6 (TB) Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Permasalahannya, ketika anda berusaha semakin dekat dengan Tuhan, iblis sangat tidak menyukainya dan akan berusaha mengganggu dan mengacaukan keadaan anda. Maka jangan terjebak dengan pemikiran bahwa semakin dekat Tuhan semakin tidak ada masalah. Tetapi yang terpenting dari semuanya adalah terus posisikan diri anda dekat dengan Tuhan.

Bileam & Bangsa Israel

Untuk mengerti dan belajar lebih lagi tentang dunia roh dan alam spiritual, kita akan melihat dari kisah Bileam dan Bangsa Israel dari pembacaan berikut: https://www.bible.com/id/bible/306/NUM.22.tb (ayat:21-35)

#1 Penampakan Tuhan Yesus dalam Perjanjian Lama

Dalam pembelajaaran tentang Tuhan (teologia), terdapat istilah "Teofani" yang artinya penampakan sosok/ pribadi adikodrati kepada manusia, penampakan Tuhan Yesus Kristus di perjanjian lama. Kalau kita perhatikan:

Bilangan.22:22 (TB) Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia.

Kata Malaikat TUHAN pada ayat diatas bukan penampakan malaikat biasa. Dalam pembelajaran dari berbagai sisi, para ahli menyetujui bahwa ini adalah ini merupakan penampakan Tuhan Yesus sendiri. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menggunakan huruf kapital "M" dan kata "TUHAN" untuk membedakanNya dengan malaikat-malaikat biasa.

Tuhan Yesus merupakan pribadi yang kekal, maka Dia ada di perjanjian lama, perjanjian baru, saat ini, dan masa yang akan datang. Pembelajaran ini membuktikan eksistensi Tuhan Yesus dan kemahahadiranNya. Dia tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

#2. Keledai yang berbicara

Ditengah perjalanannya untuk mengutuki bangsa Israel, Tuhan melakukan perkara yang ajaib. Keberadaan Malaikat TUHAN untuk menghalangi keberangkatan Bileam tidak disadari olehnya hingga Tuhan sendiri membuka mulut keledai dan percakapan itu dicatat dalam Alkitab untuk pembelajaran kita:

Ulangan.22:28-30 (TB) Ketika itu Tuhan membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: ”Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?” 29Jawab Bileam kepada keledai itu: ”Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang.” 30Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: ”Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?” Jawabnya: ”Tidak.”

Sebenarnya ini bukanlah peristiwa pertama alkitab dimana manusia berbicara dengan hewan. Bahkan di awal penciptaan, Hawa berbicara dengan ular. Mari kita perhatikan pembelajaran penting dari dua peristiwa ini:

>>> Iblis memakai ular: karena ular merupakan binatang yang paling cerdik (Matius.10:16). Untuk memperdaya manusia, iblis memakai binatang yang paling cerdik

>>> Tuhan memakai keledai: padahal keledai dikenal dengan bianatang yang bodoh. Untuk mengingatkan Bileam, Tuhan memakai biantang yang dianggap paling bodoh.

1 Korintus.1:26-30 (TB) 26Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. 27Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, 28dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, 29supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. 30Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.

Tuhan bekerja dengan caraNya yang tidak dapat dinalar oleh manusia. Perhatikan bahwa Tuhan justru memilih yang bodoh, lemah, tidak terpandang, hina, tidak berarti untuk memalukan yang kuat, kuat, dan yang dipandang berarti oleh manusia.

Pelajaran ini mengingatkan kita untuk tidak rendah diri dengan keadaan kita. Apapun keadaan anda, Tuhan mampu memakai anda untuk tujuan dan kemuliaanNya.

#3. Ketamakan menutup mata rohani

Dalam pembelajaran yang ada, literatur, catatan sejarah, penafsiran ahli, Bileam dikenal dengan seorang ahli nujum yang handal. Artinya dia memiliki kemampuan untuk melakukan perkara-perkara di alam roh. Namun, mata rohaninya sempat tertutup, ini membuatnya tidak dapat melihat keberadaan Malaikat TUHAN yang hendak membunuhnya.

Apa yang membuat mata rohaninya tertutup? "KETAMAKAN"

Bilangan.22:17 (TB) sebab aku (Balak) akan memberi upahmu (Bileam) sangat banyak, dan apa pun yang kauminta dari padaku, aku akan mengabulkannya. Datanglah, dan serapahlah bangsa itu bagiku.”

Karena upah yang dijanjikan, Bileam menjadi "buta" dan pergi untuk menerapah umat Israel. Perhatikan hal ini: hamba Tuhan manapun, apabila dia tidak benar dalam masalah keuangan maka dia tidak akan pernah benar dan beres masalah apapun. Hamba Tuhan yang kalah dalam masalah keuangan, pasti kalah dalam masalah apapun.

Prinsip dunia roh dan alam spiritual mengakui keberadaan Tuhan Yesus Kristus yang tidak terbatasi oleh tempat dan waktu. Dengan pemahaman ini, kita mengerti bahwa tidak peduli seperti keadaan kita, Tuhan mampu memakai kita selama kita mau dipakai dan kita terus mempercayakan kehidupan kita kepada Tuhan Yesus Kristus.

Selalu ingat bahwa berkat dan kutuk bukanlah masalah kondisi, melainkan posisi kita di hadapan Tuhan. Terus posisikan hati kita dekat dan melekat pada Tuhan sehingga hanya apa yang menjadi keinginanNya-lah yang kita lakukan dan kerjakan dengan sepenuh hati.

Satu hal yang perlu menjadi perhatikan kita: hati-hati dengan ketamakan. Jangan terkecoh dengan harta yang fana, tetapi tetaplah tujukan pandangan mata anda pada kekekalan, pada Tuhan Yesus Kristus, Sang Empunya segala sesuatu.

Hidup Bebas Kutuk
Admin KR  
  23 November 2024
Baca Renungan
Suara Tuhan
Admin KR  
  23 November 2024
Baca Renungan
Gali Parit (4): Pribadi Yang Berani Berkorban
Admin KR  
  23 November 2024
Baca Renungan
Copyright © 2021 
 Victory Community Church - Supported by Reborn