Ibadah Umum
Kalibrasi: Setting Ulang!
23 November 2024  
  5 min baca

Kita perlu tahu bahwa dalam kehidupan ini tidak ada yang pasti, tidak ada yang tidak dapat digoncangkan, tidak ada yang dapat kita andalkan,selain Tuhan sendiri. Alkitab pun menulis bahwa Nama Tuhan adalah tempat perlindungan yang kuat kesanalah orang benar berlari .

Amsal 18:10 (TB) Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.

Hanya saja kita perlu memahami bahwa terkadang Tuhan mengijinkan kenyamanan dan kesenangan kita itu diambil dari kehidupan kita. Maka perlu kita sadari ketika hal - hal yang menjadi kesenangan kita diijinkan diambil, dan beberapa hal yang perlu anda lakukan:

#1. MENDEKATKAN DIRI PADA TUHAN

Ketika sudah tidak ada lagi yang bisa diusahakan, saatnya anda merapat kepada Tuhan. Jangan anda sia-siakan energi anda untuk melakukan hal yang tidak penting. Justru semakin mendekatlah pada-Nya. “Kesenangan” yang Tuhan ijinkan hilang itu saya umpamakan seperti pengingat bahwa tidak ada kesenangan lain yang seharusnya kita miliki selAin untuk bisa senang berada di dekat Tuhan.

Terkadang kita terlalu sibuk sehingga kita tidak punya waktu lagi untuk mengurus diri, tidak ada waktu untuk berdoa, tidak ada waktu khusus bersama Tuhan. Ingatlah bahwa panggilannya untuk mendekat selalu ada untuk kita. Jangan malahan menjauh dariNya, stop berlari menjauh, tetapi sadarilah bahwa Dia ingin kita untuk mendekat kepadaNya.

Jangan bingung, jangan berusaha mencari jalan keluar, tetapi ingat bahwa Dia turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Yang Dia inginkan adalah kerinduan dan kesadaran kita untuk datang kepadaNya.

Yakobus 4:8-10 (TB) 8Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! 9Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.

#2. MINTA PETUNJUK TUHAN

Amsal 3:5 (TB) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Stop mengandalkan pikiran dan kekuatan manusia, tetapi percayalah dan bersandarlah pada Tuhan. Tanamkan dalam diri dan pikiran anda bahwa Tuhan memiliki kehendak mutlak untuk melakukan apapun dalam kehidupan kita, dan sebaliknya kita tidak memiliki hak apapun atas kehidupan kita.

Ingatlah kisah Mordekhai, bagaimana kebaikan hatinya membuat Raja diluputkan dari rencana kudeta, tetapi malah dilupakan oleh sang raja dan dia tidak mendapatkan reward apapun atas jasanya tersebut. Apa yang terjadi, kadang Tuhan skenariokan seolah – olah anda dilupakan sehingga anda masuk dalam “jebakan” untuk berkat double.

Dalam banyak hal, kita diingatkan terus bahwa memang prediksi manusia banyak keliru, tidak tepat. Cara pikir manusia seringkali meleset, itulah sebabnya jangan memusingkan apa yang ada di sekitar kita tapi belajarlah untuk meminta petunjuk Tuhan.

Seandainya anda meminta petunjuk dan Tuhan tidak kunjung memberi arahan, lalu apa yang harus kita lakukan? TUNGGU! Seringkali banyak anak Tuhan gagal di fase ini. Seringkali kita tidak tahan menunggu. Kita hidup dalam era yang serba instant dan cepat. Segala sesuatunya harus cepat dan kilat.

Padahal, seorang raja tidak menunggu, seorang raja itu ditunggu, sedangkan yang kita hadapi ini adalah Raja diatas segala raja, olehnya kita harus sabar menuggu hingga waktuNya unutk berkata – kata atau menunjukkan kehendak dan arahannyaNya. Raja ditunggu oleh rakyatnya dan bukan sebaliknya. Sadari ini! Tuhan harus selalu kita tunggu. Salah satu seni yang harus dimiliki oleh orang percaya adalah Seni Untuk Menunggu. Seni Untuk Bersabar.

Tuhan dapat mengirim siapapun dan dengan cara apapun untuk menyampaikan pesanNya pada kita. Selanjutnya tugas kita adalah melakukan apa yang menjadi perintahNya. Atau kalau pesan itu dalam bentuk pengingat atau peneguhan maka kita harus percaya dengan apa yang dikatakanNya melalui hambaNya, FirmanNya, keadaan, atau cara – cara yang lain.

#3. SEIMBANG MELAYANI TUHAN & BEKERJA DI LADANGNYA

Lukas 17:7-10 (TB) 7”Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 8Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. 9Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 10Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”

Dari penggalan kisah diatas kita belajar sesuatu tentang hamba dan tuan:

1) Hamba itu bekerja untuk tuannya di ladang tuannya, membajak, menggembalakan

2) Hamba itu melayani tuannya di meja makan

Bekerja di ladang Tuhan berbicara tentang gaji yang disepakati (Matius 20:1-2). Berbeda dengan melayani Tuhan, dimana tidak pernah ada kesepakatan tentang “gaji”

Kisah yang sama terjadi di perjanjian lama, tentang seorang juru minum raja yang bernama Nehemia dengan Raja Artahsasta (Nehemia 2:1-8). Satu pertanyaan Raja Artahsasta kepada Nehemia yang seharusnya menjadi pertanyaan dan perenungan bagi kita adalah ”Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?” – kita harus menyadari bahwa kita bukanlah siapa – siapa, tetapi Tuhan percayakan banyak hal, Tuhan percayakan pekerjaan, keluarga, pendidikan, perusahaan, dan lain – lain. Pertanyaan sekarang “…kapan engkau akan kembali?”

Ketika kita melayani Tuhan di ladangNya, jangan lupa untuk kembali, untuk melayani Dia dia “meja-Nya” Ini kembali berbicara tentang kedekatan. Lakukan ini semua dengan seimbang. Jangan terlalu asyik dengan ladang Tuhan sehingga kita tidak melayani Tuan kita. Mulai kembali sukakan Dia dengan pujianmu, dengan penyembahanmu, dengan waktu – waktu perenungan Firman bersamaNya. INgat – ingatlah apa yang pernah kita “lakukan” yang mencuri hati Tuhan sampai Dia memberi apa yang menjadi keingain hatimu dan kembali lakukan hal itu. Dia tidak mencari hamba yang pintar, karena yang leih pintar dari kita banyak, Dia juga tidak mencari yang hebat, Dia mencari yang mau dekat denganNya.

Link Ibadah Victory Community Church:

Hidup Bebas Kutuk
Admin KR  
  23 November 2024
Baca Renungan
Suara Tuhan
Admin KR  
  23 November 2024
Baca Renungan
Gali Parit (4): Pribadi Yang Berani Berkorban
Admin KR  
  23 November 2024
Baca Renungan
Copyright © 2021 
 Victory Community Church - Supported by Reborn