Ibadah Umum
HATI YANG MELAYANI
23 November 2024  
  14 min baca

Melayani merupakan kemauan untuk melakukan apa saja yang dibutuhkan dan diperintahkan. Tuhan mencari orang yang mau, Dia tidak mencari orang yang mampu. Mungkin sedikit yang kita punyai, mungkin kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan, tetapi ketika kita berkata “Tuhan aku mau!” maka Tuhan akan membuka jalan dan menyediakan. Sama seperti seorang anak kecil yang memiliki 5 roti dan 2 ikan, yang untuk ukuran manusia, itu mustahil untuk dibagikan kepada banyak orang. Tetapi sedikit yang kita punya, di tangan Tuhan dapat menjadi mujizat.

Yang terbesar di dalam Kerajaan Surga bukan tercipta dari kekuatan manusia atau pujian manusia, tetapi kerelaan untuk menjadi pelayan bagi semua. Untuk menjadi yang terbesar adalah masalah hati. Memang sebagai makhluk sosial, kita perlu mendapatkan pujian dan penghargaan untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi manusia dalam diri kita, tetapi kita harus mengerti bahwa kebesaran, kehebatan, dalam kerajaan Surga bukan masalah kuasa dan posisi, bukan masalah dikenal orang atau tidak. Kebesaran dalam kerajaan Surga berbicara tentang hati yang mau melayani.

Daniel 11:32 Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.

(KJV) And such as do wickedly against the covenant shall he corrupt by flatteries: but the people that do know their God shall be strong, and do exploits.

Daniel mencatat bahwa orang yang mengenal Tuhan akan melakukan ledakan-ledakan (= “do exploits.”) itulah sebabnya kita harus rela untuk menjadi hamba dan pelayan bagi semua orang. Ini adalah masalah hati. Sadarkah anda bahwa seringkali ketika anda di posisi tertentu, kedudukan tertentu, banyak orang yang berusaha mendekati anda, tetapi ketika anda tidak lagi memiliki kedudukan itu, anda dilupakan. Inilah dunia! Tetapi Firman Tuhan berkata “…apa yang dianggap bodoh oleh dunia, dipakai Tuhan untuk mempermalukan yang berhikmat …” - 1 Korintus 1: 27-29

Hana, ibu Nabi Samuel, di dalam kesesakannya, dalam kemandulannya, ketika seruan hatinya dan kehancuran hatinya bertemu dengan Kasih Karunia Tuhan, disitulah hidupnya diubah. Keadaan hatinya di ubah, keadaan jiwa dan imannya diubah. Meskipun mujizat itu tidak terjadi secara langsung, tetapi Alkitab mencatat bahwa wajahnya sudah tidak muram lagi, dan dia menaikkan pujian bagi Tuhan, menaikkan deklarasinya bagi kebaikan Tuhan, dia tidak tahu apakah dia akan hamil, kapan dia hamil, tetapi kondisi hatinya sudah diubahkan karena perjumpaan dengan kemurahan dna perkenanan Tuhan. Dia menyanyikan pujian yang isinya memproklamirkan bahwa Tuhan mengangkat orang yang hina dan rendah dari debu untuk didudukkan tempat-tempat terhormat.

Kehidupan kita adalah penggenapan janji Firman Tuhan, artinya kalau Tuhan berkata bahwa Dia yang menempatkan yang hina di tempat-tempat terhormat, itu adalah anugrah yang Tuhan lakukan untuk kita. Ketika melayani anak-anak di tempat kumuh, saya yang hanya seorang wanita, bersama tim, kami setia melayani anak-anak ini dan mendidik mereka dengan pembangunan karakter. Hari ini kami dikenal oleh banyak jajaran pemerintahan, Kapolda, Kapolres, bahkan sempat ber-video call dengan Kapolri dan Bapak Presiden. Saya sadar betul bahwa Allah yang mengangkat kami dan semuanya hanya bisa terjadi oleh karena perkenanan Tuhan dan kasih karuniaNya yang menyertai pelayanan yang Dia percayakan kepada saya dan tim.

Saya belajar, bahwa kuncinya hanya satu, yaitu hati yang mau, hati yang rela untuk melayani. Saya percaya bahwa di dunia ini tidak ada orang pintar atau bodoh, saya percaya yang ada adalah orang-orang yang mau berusaha dan mengandalkan Tuhan. Siapapun anda, mimpikan mimpi yang besar. Sehingga anda tahu tanpa Tuhan anda tidak dapat melakukannya.

Dunia hanya melihat apa yang di luar, melihat posisi, melihat tampilan luar saja, tetapi pengurapan yang Tuhan letakkan dalam diri anda, panggilan Tuhan yang Dia berikan dan tetapkan dalam diri anda, itulah yang akan mencari jalannya sendiri sehingga rencana Tuhan digenapi di dalam dan melalui hidup kita.

"Panggilan Tuhan Mencari Jalannya Sendiri Untuk Tergenapi!"

Hamba adalah pelayan kebutuhan orang lain, bukan kebutuhannya sendiri. Hamba memposisikan dirinya untuk tunduk pada tuannya, tunduk pada orang lain karena melayani. Hamba bukanlah budak. Budak bekerja karena terpaksa, sedangkan hamba melayani bekerja dengan kerelaan. Seorang hamba melayani karena cinta kepada tuannya. Inilah yang seharunya menjadi motifasi dalam melakukan apapun yang kita harus selesaikan. Kita bukan budak, saya terus berdoa supaya kita menjadi hamba, yang melayani tuannya dengan kerelaan hati karena kecintaan kita kepada Tuan kita, Raja diatas segala raja.

Ketika kita menundukkan diri kita kepada Tuhan, yang mengasihi kita, hingga terjalin hubungan cinta antara kita dan Tuhan, maka apapun yang kita lakukan semuanya bergerak karena kasih. Motifasi kita melayani adalah kasih, motifasi kita bukan pencitraan, bukan unutk agenda yang terselubung, tetapi motifaisnya adalah karena Tuhan sudah melakukan yang terbesar bagi hidupku, maka kasihNya mengalir di dalam dan melalui kehidupan kita.

#1 TELADAN YESUS

Markus 10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Dia adalah Hamba Agung bagi kita semua, Dia meneladani bagaimana hidup sebagai hamba, Dia memberi contoh bagaimana Dia datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Dia yang adalah Raja diatas segala raja-raja, meninggalkan kemuliaanNya, meninggalkan kehormatanNya, turun ke bumi untuk menjadi manusia, lahir di keluarga tukang kayu. Bahkan Alkitab mencatat bahwa orang di kampungnya, Nazareth, tidak mengalami mujizat karena mereka melihat Yesus “hanya” sebagai anak tukang kayu, bukan siapa-siapa. Ketika orang-orang tidak melihat Yesus dengan kepenuhanaNya, dalam kapasitasNya, maka mujizat tidak dapat terjadi. Seringkali kita direndahkan orang, jangan berkecil hati, itulah dunia, tetapi dimana anda direndahakn biasanya kita tidak dapat berkarya dengan maksimal. Tetapi jangan biarkan cara pandang orang mengecilkan hati anda, jangan berlarut-larut dengan cemoohan orang.

Jadilah seperti Yesus, meskipun dia direndahkan, Dia tetap melakukan kehendak Bapa, Dia tetap berkarya, hal itulah yang harus kita teladani. Di suatu tempat mungkin kita ditolah, itu tidak masalah, itu melatih kita untuk tetap memiliki kerendahan hati, tetapi di tempat lain yang ditentukan Tuhan, maka kita dapat dipakai Tuhan untuk tetap berkarya.

Yohanes 13:12-15 12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? 13Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. 14Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; 15sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Pelayanan pembasuhann kaki yang dilakukan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya bukanlah hanya sebuah ritual/ seremonial, tetapi ini seharusnya mengajarkan kita mengenai hati hamba. Mengajarkan kita untuk lebih lagi memperhatikan orang lain, lebih lagi menganggap orang lain penting. Teladanilah Yesus dalam kehidupan kita seperti apa yang diucapkanNya di ayat 15 “…. Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu,..”

Sebagai manusia, kita senang dengan pujian, olehnya jangan pelit untuk menghargai karya orang lain, jangan pelit memberikan pujian untuk orang-orang di sekitar kita; tetapi jangan jadikan itu sebagai penggerak atau motifasi untuk melakukan sesuatu, karena ada saatnya orang-orang yang kita tolong tidak mau berterima kasih. Tuhan Yesus pun mengalami hal yang sama dari 10 orang kusta yang disembuhkanNya hanya 1 orang yang kembali kepadaNya dan mengucap syukur. Ini adalah hal yang sangat wajar terjadi di dunia, tetapi kita harus terus fokus melakukan apa yang Tuhan mau, dengan kerelaan hati, maka kita dapat terus maju tanpa mempedulikan respon atau sikap seseorang terhadap pelayanan kita. Sebaik apapun hal yang kita lakukan, tidak akan pernah habis dan tidak akan pernah berhenti orang-orang yang menjegal anda, menyingkirkan engkau, menghalangi anda, iri hati kepada anda. Teruslah jaga hati anda, dan ijinkan Tuhan terus bekerja melalui kehidupan anda, dan anda akan terpukau dengan kebesaran hati Tuhan.

Sekecil apapun pelayanan yang anda lakukan dengan ketulusan hati untuk Tuhan, pasti akan Dia perhitungkan. Tuhan tidak mencari orang yang besar, Tuhan tidak mencari orang yang mampu atau orang hebat, tetapi orang yang mau dipakaiNya, orang yang mau bekerjasama denganNya untuk melakukan perkara-perkara yang besar.

Kita adalah anak bangsa, yang dipanggil Tuhan juga untuk mempersiapkan masa depan Indonesia. Olehnya mari terus bertanya kepada Tuhan apa yang dapat kita lakukan untuk Indonesia, apa yang dapat kita lakukan untuk komunitas. Kita pun harus memiliki kebesaran hati untuk terus memperkaya pengetahuan dan kemampuan kita sehingga kita semakin bermanfaat bagi orang-orang disekitar kita.

#2 Untuk menjadi terkemuka, harus rela menjadi hamba & melayani

Markus 9:35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: ”Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”

Matius 20:25-27 25Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: ”Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 26Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;

Prinsip dunia memang melihat penampilan, kedudukan, posisi, tetapi prinsip ilahi berbeda. Dalam prinsip Ilahi, Tuhanlah yang mengangkat dan meninggikan orang. Banyak proses dan hal-hal yang tidak mudah yang harus saya lalui untuk akhirnya Tuhan mempertemukan saya dengan orang-orang yang berpengaruh, dengan orang-orang yang memiliki kedudukan. Proses-proses itulah yang akhirnya mengangkat saya menjadi seperi sekarang ini.

Tuhan begitu luar biasa, seperti dalam kisah Daud yang di masa mudanya “hanya” bermain kecapi, bahkan dia tidak dianggap oleh keluarganya, tetapi Tuhan mengangkat dia. Entah bagaiman caranya Tuhan, tetapi biarkan Tuhan sendiri yang mengangkat anda, memposisikan anda di tempat-tempat yang anda tidak pernah pikirkan. Izinkan Tuhan untuk terus memakai kehidupan anda untuk kemuliaanNya. Dan jangan pernah merasa terlalu tua untuk melayani, Abraham mendapat tugas besar ketika dia berusia 75 tahun, Musa pun mendapat panggilan Tuhan di usianya yang sudah lanjut. Kaleb pun ketika berusia 85 tahun berkata “kekuatanku masih tetap sama seperti kekuatan di masa muda.”

Apa yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Tuhan. Kalau anda igin jadi yang terkemuka, anda harus rela melayani. Melayani sekecil apapun Tuhan perhitungkan, pelayanan saya kepada anak-anak pemulung justru membawa saya sampai kepada Istana Presiden. Mungkin kecil , tetapi ketika kita melakuakana apa yang Tuhan perintahkan, hal tersebut akan membawa dampak yang besar.

#3 Melayani Sebagai ekspresi cinta kepada Tuhan

Kolose 3:22 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. 23Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. 24Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.

Yohanes 15:12-13 12Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 13Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Kekuatan kasih sangatlah besar, jangan meremehkan kekuatan cinta kasih karena itu dapat merubah kehidupan seseorang. Artinya ketika kita mengekspresikan kasih kita kepada Tuhan, maka akan terjadi perubahan hidup dalam diri kita yang dapat memberkati banyak orang dan yang mengispirasi orang untuk juga mengasihi Tuhan dan melayani Tuhan.

#4 Pikirkanlah orang lain, sebelum memikirkan diri sendiri

1 Korintus 10:24. Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.

Filipi 2: 1-5 1Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus 1Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, 2karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, 3dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 4dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. 5Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

Sebagai manusia, kita cendrung untuk memikirkan diri sendiri, memikirkan kebutuhan pribadi kita, merasa kurang sempurna, fokus pada diri kita sendiri, itulah yang membuat kita tidak segera melangkah untuk melayani orang lain. Mari fokuskan pikiran kita kepaada Tuhan, menundukkan diri pada Tuhan, pikirkan orang lain. Anda tidak perlu menunggu kaya untuk berbuat sesuatu, mulailah dari sesuatu yang sederhan dan kecil, mulai pikirkan apa yang menjadi kebutuhan orang di sekitar kita. Mintalah hikmat dari Tuhan untuk melihat kebutuhan yang ada dan kekreatifitasan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Ketika kita memikirkan diri kita sendiri, tidak akan pernah ada rasa cukup dan puas, tetapi ketika kita mulai belajar untuk memikirkan orang lain dan memberikan pertolongan maka ada sukacita ilahi yang memenuhi hati dan pikiran kita. Sukacita itulah yang menjadi kekuatan kita.

Memperhatikan orang lain menuntut keberanian untuk kita menerobos ketidaknyaman-ketidaknyamanan yang ada. Contoh sederhana bagi seorang yang kaya, mungkin agak risih untuk pergi ke kolong jembatan, tetapi ketika kita berani menerobos ketidaknyamanan itu, ternyata ketidaknyamanan itu hanya berlangsung pendek, tidak lama. Kuatkan hati anda untuk melakukan seperti yang Yesus lakukan. Orang yang tinggal di bawah kolong jembatan, pemulung, adalah manusia yang memiliki harkat yang sama dengan kita, mereka juga berharga di mata Tuhan, Tuhan Yesus pun mati untuk mereka juga, maka kita harus memiliki kepeduliaan dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman kita dan melayani orang-orang yang seperti mereka.

Untuk dapat terus bertahan melayani, kita perlu mengerti tantangan-tantangan apa saja yang ada, sehingga kita dapat mempersiapkan hati dan pikiram kita. Dan kita tahu bagaimana caranya untuk menghadapi tantangan tersebut. Tantangan bagi hati yang melayani:

Kebutuhan aktualisasi diri – keinginan untuk dihargai sesuai dengan kapasitas. Sebagai manusia kita memiliki kebutuhan untuk dikenal, untuk dihargai, walaupun kita tahu bahwa yang penting dilihat Tuhan dan manusia, tetapi kebutuhan ini menjadi suatu tantangan karena ketika kita melayani kita harus siap mengosongkan diri, siap untuk tidak hargai, siap tidak diperhatikan, tidak dianggap. Maka sebagai satu tubuh Kristus kita harus belajar untuk saling menghargai satu dengan yang lain, dengan saling melayani.

Spirit of Saul (roh Saul) – yang cenderung ingin membunuh spirit of David karena kecemburuan dan keangkuhan. Di gereja banyak roh kecemburuan, roh Saul yang tidak suka dengan kemunculan Daud, yang berusaha membunuh dan memusnahkan karakter Daud. Tetapi Daud adalah seorang yang tangguh, dia mengabaikan perkataan Saul, mengabaikan ejekan saudara-saudaranya dan fokus untuk membunuh Goliath. Sadarilah hal ini sehingga ketika ada roh Saul, abaikan itu dan terus maju dengan kekuatan dari Tuhan.

Power Struggle – permasalahan kekuasaan atau posisi menjadi tantang dalam melayani, tetapi yang harus kita lakukan adalah terus fokus pada Tuhan, melekatkan diri kita pada Tuhan, dan menyadari bahwa mata Tuhan terus tertuju kepada kita.

Tekanan budaya dan Ketidakadilan dunia – ini adalah tekanan yang membuat kita takut melangkah, kita takut dengan opini orang lain terhadap apa yang kita lakukkan, saran saya seperti Daud, tetaplah melangkah maju dan kalahkan Goliat anda. ini mengajarkan untuk menempatkan diri kita dengan benar.

Terluka – dimanfaatkan, disalah-mengerti. Hal ini seharusnya memberikan pelajaran dan membuat kita menjadi lebih bijaksana untuk terus melayani dan menghindari dari dimanfaatkan orang lain.

Pengalaman masa lalu – trauma masa lalu seringkali menghalangi kita untk melayani, belajarlah dari Rasul Paulus yang berkata lupakan yang lalu dan berlarilah menuju panggilan dan pelayan Tuhan.

Tantangan-tantangan yang ada justru haruslah membuat kita semakin melekatkan diri kita pada Tuhan, mintalah Roh Kudus untuk menuntun dan memberi kekuatan. Olehnya saya juga bagikan langkah-langkah teknis untuk mengembangkan hati yang melayani

Berdoa: mintalaha Tuhan unutk menumbuhkan hati yang melayani, mintal hatiNya Tuhan unutk memnuhi hati kita. MIntalah kerelaan hati untuk melayani dengan setia.

Berlatih kedisiplinan rohani: saat teduh, bersaksi, melayani dengan hal yang kecil

Ikutilah teladan tokoh Alkitab: Ruth, Yusuf, Musa, Tuhan Yesus, dan lain-lain

Berani menghadapi tantangan

Doa saya bagi anda semua dan bagi gereja Tuhan khususnya, agar semakin banyak orang-orang percaya yang memiliki hati yang melayani, yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri tetapi memikirkan orang lain, yang mengekspresikan kasihnya kepada Tuhan dengan melayani sesama. Jangan terhenti oleh hambatan dan tantangan yang ada tetapi andalkan Tuhan dalam perjalanan pelayanan anda.

Link Ibadah Victory Community Church:

Hidup Bebas Kutuk
Admin KR  
  23 November 2024
Baca Renungan
Suara Tuhan
Admin KR  
  23 November 2024
Baca Renungan
Gali Parit (4): Pribadi Yang Berani Berkorban
Admin KR  
  23 November 2024
Baca Renungan
Copyright © 2021 
 Victory Community Church - Supported by Reborn