Menurut saya, satu hal yang paling mengerikan dalam hidup manusia adalah hatinya, karena berkat, kesuksesan, apapun itu semuanya berawal dari hati. Dan anda perlu mengerti bahwa hati manusia adalah hal yang paling mudah terkorupsi dan terpolusi. Hati manusia sangatlah mudah di belokkan. Itulah sebabnya Firman Tuhan berkata:
Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Mengenai hati, ada satu hal yang Tuhan ajarkan kepada saya, bahwa KEBERHASILAN & KEBENCIAN adalah satu paket yang tidak dapat dipisahkan. Sadarkah anda bahwa dimana ada keberhasilan disitu pasti ada kebencian, dimana ada keberhasilan pasti diikuti dengan kebencian. Sadarkah anda bahwa tidak semua orang suka dengan keberhasilan anda, tidak semua orang dapat merayakan keberhasilan yang anda raih, bahkan tidak sedikit yang iri hati, maupun membenci keberhasilan yang anda alami. Ini pulalah yang terjadi dalam kisah Daud dan Saul.
1 Samuel 18:6-7 6Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; 7 dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: ”Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.”
Kita dapat memahami bagaimana keadaan hati Saul saat itu, Saul adalah seseorang yang mengalami luka hati karena perasaan tertolak. Ketika dia diangkat menjadi raja, dia mengalami banyak penolakan dan itu yang membuat kondisi hatinya tidak baik, dan hal itu jugalah yang membuatnya terobsesi untuk selalu mendapatkan dukungan manusia. Yang dia inginkan adalah dukungan rakyat, dia mencari pengakuan manusia, dan inilah yang menjadi akar kejatuhan Saul, dia mendengarkan suara rakyat, bukan suara Tuhan. Ketika dia kehilangan dukungan raktyat, dia akan melakukan apapun untuk mengembalikan dukungan rakyat. Dia lupa bahwa semuanya berasal dari Tuhan, dia lupa bahwa semuanya adalah karena penetapan Tuhan dan bukan upaya seorang Saul. Dia lupa bahwa Tuhan yang memulai, dan itu membuatnya berusaha mengakhirinya dengan daging, denga kekuatannya sendiri.
Lalu bagaimana cara untuk menjaga hati kita tidak mudah terkorupsi dan terpolusi seperti Saul? Salah satunya adalah dengan memperhatikan respon dan reaksi hati kita ketika kita menghadapi keadaan – keadaan tertentu dalam kehidupan kita. Sesungguhnya badai, permasalahan, keadaan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita bukanlah suatu keisengan Tuhan, tetapi Dia sedang menyingkapkan siapa diri kita yang sesungguhnya di hadapan Tuhan. Ini juga yang akan membuktikan pengenalan kita akan Tuhan, di level mana tingkat kepercayaan kita kepada Tuhan.
Kalau kita meresponi dengan salah, kalau hal - hal tertentu membuat hati kita terusik, maka sadarilah segera bahwa ada hal yang perlu diperbaik dalam kehidupan kita. Jangan mengeraskan hati supaya kita tidak hidup seperti Saul yang membiarkan sakit hatinya menguasai dirinya. Inilah yang membuatnya semakin lama semakin menjuh dari Tuhan. Saul tiba – tiba menjadi seorang yang penuh kedengkian, tiba – tiba penuh kesombongan, tiba – tiba tidak ada kasih dalam kehidupan kita. Padahal itu bukanlah sesuatu yang terjadi dalam satu hari, tetapi kedengkian, amarah, dan iri hati adalah hasil dari permasalahan hati yang tidak segera di selesaikan.
Dalam 1 Samuel 18:6-7 kita membaca bagaimana terdapat kelompok orang yang mendukung Saul dan kelompok lani yang mendukung/ memuji Daud, perbedaan pendapat sebenarnya adalah suatu hal yang biasa terjadi, namun hal tersebut menjadi hal yang luar biasa bagi Saul karena hatinya sudah tidak dalam posisi yang benar. Saul haus akan dukungan rakyat, Saul tidak ingin ditolak lagi. Hatinya sudah terkorupsi. Kalau saja Saul tidak terlalu terobsesi dengan dukungan manusia, maka hal itu adalah suatu hal yang biasa, tetapi karena hatinya sudah terpolusi maka hal tersebut semakin menambahkan kedengkian dalam hati Saul.
1 Samuel 18: 8-9 8Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: ”Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya.” 9Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
Ketika harga dirinya terusik, Saul tidak terima dan akhirnya hal tersebut membuat hati Saul semakin rusak, dia takut tersingkirkan, takut tertolak, takut tidak lagi menjadi yang terbesar. Bukankah kita masih menemui hal tersebut sampai sekarang. Bahkan dalam zaman Tuhan Yesus, para murid berebut untuk menjadi yang terbesar di antara mereka. Sakit hati Saul, obsesi Saul, bahkan ejekan yang diterima membuat hatinya semakin pahit. Ujung – ujungnya ini adalah masalah harga diri.
Coba renungkan ini: Saul sebenarnya sudah berperang lebih lama dari Daud, sudah lebih bepengalaman daripada Daud, bahkan ketika Saul menjadi raja, Daud masih menggembalakn kambing domba, tetapi kenapa hal seremeh itu menyakiti hati Saul sebegitu dalam. Ujung – unjungnya ini adalah masalah harga diri seorang Raja Saul.
Permasalahan utama nya adalah “MEMBANDINGKAN DIRI!” Seandainya saja Saul tidak membandingkan dirinya dengan Daud maka apapun yang orang lontarkan dalam kehidupananya tidak akan berdampak. Saul lupa bahwa semuanya berasal dari Tuhan dan ujung – ujungnya kembali kepada Tuhan. Saul sempat berpikir bahwa dia bisa tanpa Tuhan.
Hal ini yang membuat Saul akhir “selalu” mendengki Daud (ayat 9). Bukankah ini adalah hal yang melelahkan. Berhati – batilah dengan kedengkian, dengan iri hati, hal ini bisa menggerogoti kehidupan anda dari dalam. Kedengkian ini membuat kita smakin kering, dan kering, dan kering. Saya berdoa, supaya apapun kedengkian yang sempat ada dalam kehidupan anda, buang itu jauh.
1 Samuel 18:10-11 10Keesokan harinya roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Adapun Saul ada tombak di tangannya. 11Saul melemparkan tombak itu, karena pikirnya: ”Baiklah aku menancapkan Daud ke dinding.” Tetapi Daud mengelakkannya sampai dua kali.
Kedengkian itu membuka celah untuk roh jahat masuk dalam kehidupan anda. Pernahkah anda bertanya: kenapa waktu itu kecapi Daud tidak lagi dapat menenangkan hati Saul? Hal ini terjadi karena Saul sudah menutup pintu hatinya untuk Daud, sedangkan Daud adalah saluran berkat Tuhan untuk Saul. Kedengkian menutup saluran berkat dalam kehidupan kita dan membuka pintu untuk roh jahat masuk dalam kehidupan kita.
Yang membuat Saul menerima berkat, mengalami shalom, damai, sebenarnya adalah Daud. Semua berkat yang diterima Saul sebenarnya Tuhan berikan lewat kehidupan Daud, kemenangan yang Saul dapatkan, bukankah itu karena Daud yang berperang. Tetapi ketika Saul membiarkan kedengkian menguasai hatinya, maka Saul menutup pintu hatinya dari berkat Tuhan yang Tuhan sediakan lewat Daud. Ini membuat saluran berkatnya ditutup.
Inilah pentingnya untuk menjaga hati kita, berdamai dengan semua orang karena kita tidak pernah tahu melalui apa dan lewat siapa Tuhan membukakan pintu berkatNya dalam kehidupan kita. Ingat, kedengkian menutup pintu berkat dalam kehidupan, maka buang jauh – jauh kedengkian dalam hati.
Saul menutup hatinya terhadap Daud, dan untuk membukanya lagi, membutuhkan anugrah. Seringkali banyak orang yang tidak mau membuka hatinya dan akhirnya mengalami kehidupan yang kering bahkan semakin lama semakin kering. Ini membuktikan bahwa sikap hati kita sangatlah penting untuk meresponi kehidupan ini. Sikap hati kita menentukan cepat lambatnya kita mengalami pemulihan dan berkat Tuhan dalam kehidupan kita.
Ijinkan Tuhan memulihkan hati anda. Teruslah berdoa, terus ijinkan orang - orang disekitar anda mendoakan anda. Kita tidak pernah tahu pada doa keberapa pemulihan itu terjadi, kita tidak pernah tahu kapan terobosan dalam kehidupan kita. Yang perlu kita lakkukan adalah terus meminta kemurahan Tuhan untuk memulihkan hati kita. Tuhan rindu untuk kita bebas dari kedengkian. Tuhan sangat ingin kita bebas dari kebencian. Lepaskan diri anda dari keterikatan iri hati dan dengki.
Jangan biarkan kedengkian menutup pintu berkat dalam kehidupan kita, jangan biarkan kemarahan membuka pintu untuk si Jahat masuk dalam kehidupan kita. Lepaskan pengampunan, lepaskan amarah dan kebencian dalam diri dan ijinkan Tuhan memulihkan hati anda, izinkan Tuhan mengisi hati anda dengan damai sejahtera-Nya.
Link Ibadah Victory Community Church: